Pandangan Pertama: Jangan Lihat Dari Tampangnya

Di sudut pasar, pertama kali ku melihatmu

Bidadari cantik yang sedang memilih baju

Wanita terindah yang berdiri dihadapanku
Dirimu selalu terbayang didalam pikiranku

Tatapanmu membuat hatiku lega
Senyumanmu menyejukkan jiwa

Suaramu bagaikan nyanyian surga

Semua tentang dirimu tak pernah bisa terlupa

Apakah ini, cinta pada pandangan pertama?

Membaca puisi diatas gue jadi berasa kembali ke masa ABG. Masa-masa dimana gue harus mencari pacar yang cantik parasnya, supaya tak ada teman yang menghina. Ya, puisi tersebut mengisahkan gue saat bertemu dengan mantan pacar gue saat masih ABG dulu. Kisahnya bermula saat gue nggak sengaja nyasar di keramaian pasar, dan akhirnya terdampar di sebuah toko baju. Saat itulah gue melihat sosok wanita yang pas buat dipamerin ke temen-temen gue. Cantik wajahnya, putih kulitnya, dan bolong punggungnya. Nih, foto mantan gue dulu.

Eh salah, bukan yang yang itu. Itu mah foto nenek tercinta. Nah, yang dibawah ini foto yang asli.

Setelah berhari-hari nggak bisa tidur karena selalu terbayang wajahnya, akhirnya cinta gue menempuh titik terang. Ternyata cewek itu adalah temennya temen gue. Dengan berbekal keberanian dan rasa percaya diri yang berlebihan akhirnya kami pun berkenalan. Hubungan kami berdua layaknya siklus perpacaran ABG jaman sekarang. Kenalan -> Pendekatan -> Jadian -> Pacaran -> Jalan-jalan -> Bosan -> Waktunya Perpisahan.

Dulu gue sempet mikir, orang yang cinta pada pandangan pertama adalah orang yang menilai seseorang hanya dari fisiknya. Tapi setelah merenung, ternyata hal itu nggak semuanya benar. Kadang, orang cinta pada pandangan pertama dikarenakan merk kendaraannya. Yups, kalau yang ini kebanyakan adalah perempuan. Bagi kalian, para pria jomblo yang hanya bermodalkan sepeda, saran gue, pinjem aja mobil atau motor sport teman untuk mencari pasangan. Jangan menipu perempuan dengan mengubah sepeda layaknya motor beneran. Karena hubungan kalian nggak akan bertahan lebih dari 3 minggu. Percaya deh sama gue.

Sebenernya gue nggak setuju dengan cinta pada pandangan pertama. Gue lebih suka menyebutnya dengan "tertarik pada pandangan pertama". Karena, untuk mencintai seseorang kita juga harus mengerti kepribadian calon pasangan.

Jika kita tertarik pada pandangan pertama, kita harus melakukan pendekatan agar tau bagaimana kepribadiannya.  Jika semuanya cocok dan klop, akan lahirlah sebuah ketulusan. Dan ketulusan inilah yang menjadi dasar dari sebuah kisah percintaan.

So, gue cuma ingin berpesan: cintailah seseorang karena ketulusan, jangan karena tampang, apalagi kekayaan.

“Pandangan Pertama Special Untuk Langkah Catatanku” 

Thanks for reading & sharing Informasi dan Opini Terlengkap