Hari-Hari Pertama di Rumah

Hah, Seneng banget gue berada di kampung halaman yang sangat sepi kayak kuburan ini. Gue orangnya kan nggak suka dengan keramaian (tapi suka ketempat yang banyak orangnya), jadi paling seneng kalau berada di tempat yang sepi, apalagi kalau berduaan sama pacar.

Yang bikin gue makin bahagia lahir dan batin adalah gue udah bebas dari penjajahan Mie Instan. Selama di rumah, gue udah janji sama diri gue sendiri, apapun yang terjadi, walaupun matahari berhenti bersinar, dan bumi berhenti berputar, gue nggak akan makan mie instan lagi, kecuali ada Mie Instan rasa strowberry, perlu di coba tuh.

Diantara hal tersebut, ada sesuatu hal yang membuat gue kaget. Masjid satu-satunya di kampung gue dibongkar, akan di bangun ulang. Perkiraan sih akan lebih megah dari Masjid Istiqlal. Kata bokap gue sih biaya pembangunannya sekitar 600 jutaan (masih mahalan toilet DPR ye, sampai 2M). Tapi itu hanya materialnya saja. Kalau pekerjanya warga kampung sendiri. Gue suka tuh gaya orang desa yang seperti sifat semut, Makan bareng-bareng, bekerja bareng-bareng, sampai mandi pun bareng-bareng.

Yang Gue pikirin sih, bagaimana kalau nanti sholat jum'at, tuh masjid kan satu-satunya di desa gue. Apa nanti jum'atannya di ungsikan ke Jalur Gaza? Ternyata pertanyaan aneh di pikiran gue terjawab sudah tadi siang.
Nih, Suasana Jum'atan di masjid satu-satunya di desa gue yang udah hancur berantakan akibat demo kenaikan harga BBM.

Gimana? Prihatin nggak tuh?

Entah kenapa pikiran stres gue mulai memikirkan pertanyaan aneh lagi. Gimana kalau pas sholat jum'at, turun hujan? Pasti menarik tuh. Apa mungkin tiap orang bawa payung? Atau mungkin basah-basahan? Udah lah kita lihat hari jum'at-jum'at yang akan datang. Semoga aja hari jum'at besok (besok hari sabtu bego') turun hujan.

Udah dulu ya.
Sampai jumpa dilain kesempatan.

Pesan Moral: Kalau Sholat Jum'at jangan foto-foto.

Thanks for reading & sharing Informasi dan Opini Terlengkap