Hore, besok gue pulang kampung. Gue senang banget setelah berjuang sampai titik darah penghabisan melawan UAS yang terakhir, akhirnya besok gue harus perpisahan dengan kos gue tercinta.
Ngomong-ngomong soal UAS gue yang terakhir tadi, ternyata tipe UAS yang di berikan tingkat sangat sulit sekali. Jika belum tahu tingkatan-tingkatan UAS bisa di lihat di postingan stres sebelumnya. Bagi gue sih apapun bentuk UASnya gue slalu siap siaga dan selalu maju terus pantang kedepan. Dengan berbekal belajar, dan nasi bungkus, serta tidak lupa wangsit dari mbah dukun, gue berangkat kuliah dengan semangat yang berkobar sampai gue gosong, gue sampai juga di kampus tercinta. Gue UAS hanya 2 orang, karena UASnya sebenernya sabtu kemarin, terus mau di undur sabtu depan, berhubung gue udah kangen sama istri tetangga gue, eh orang tua gue maksudnya, gue ama temen gue minta UAS hari ini, alesannya sih udah terlanjur beli tiket pesawat. Padahal gue pulang kampung nggak naik pesawat. Boro-boro naik pesawat, naik kincir angin aja gue nggak berani. Setelah sampai kampus, gue sama temen gue nunggu lama banget. Buset deh, gue nunggu dari jam 9 sampai jam setengah 11 kayak orang bego' (emang gue bego' kali ya). Gue berharap sih dosennya tiba-tiba sakit perut, terus dia nggak bisa dateng dan di kasih UAS yang tingkat mudah alias take home. Tak lama kemudian sang Dosen pun datang. Semua harapan gue musnah tak tersisa dan kini semuanya tinggal kenangan. UAS pun di mulai. Gue ditanya face to face oleh dosen gue. Gue hanya bisa pasrah dan berdoa semoga apa yang gue baca semalem saat gue tidur bisa gue ingat. Ternyata doa gue tidak terkabulkan. Kenapa ya, doa gue selalu tidak di kabulkan. Padahal gue selalu datang kemasjid walaupun hanya untuk ngambil sandal. Apa boleh buat deh, gue jawab aja sekenanya, semoga aja kena hatinya tuh dosen supaya dia kasihan sama gue dan ngasih gue nilai yang bagus. Amiin
Setelah UAS kelar, sekarang gue siap-siap nih buat pulang kampung besok pagi. Rasanya berat banget ninggalin kos gue tercinta. Disini tempat gue belajar eh tempat main game lebih tepatnya selama satu semester penuh. Gue berharap kamu akan selalu setia menungguku ya kamar kos-ku tercinta. Aku hanya pergi tuk sementara, bukan tuk meninggalkanmu selamanya, aku pasti kan kembali pada dirimu, tapi kau jangan nakal, aku pasti kembali (kayak lagu deh).
Udah dulu ya, mau siap-siap dulu nih gue, daa daa. muach.
Ngomong-ngomong soal UAS gue yang terakhir tadi, ternyata tipe UAS yang di berikan tingkat sangat sulit sekali. Jika belum tahu tingkatan-tingkatan UAS bisa di lihat di postingan stres sebelumnya. Bagi gue sih apapun bentuk UASnya gue slalu siap siaga dan selalu maju terus pantang kedepan. Dengan berbekal belajar, dan nasi bungkus, serta tidak lupa wangsit dari mbah dukun, gue berangkat kuliah dengan semangat yang berkobar sampai gue gosong, gue sampai juga di kampus tercinta. Gue UAS hanya 2 orang, karena UASnya sebenernya sabtu kemarin, terus mau di undur sabtu depan, berhubung gue udah kangen sama istri tetangga gue, eh orang tua gue maksudnya, gue ama temen gue minta UAS hari ini, alesannya sih udah terlanjur beli tiket pesawat. Padahal gue pulang kampung nggak naik pesawat. Boro-boro naik pesawat, naik kincir angin aja gue nggak berani. Setelah sampai kampus, gue sama temen gue nunggu lama banget. Buset deh, gue nunggu dari jam 9 sampai jam setengah 11 kayak orang bego' (emang gue bego' kali ya). Gue berharap sih dosennya tiba-tiba sakit perut, terus dia nggak bisa dateng dan di kasih UAS yang tingkat mudah alias take home. Tak lama kemudian sang Dosen pun datang. Semua harapan gue musnah tak tersisa dan kini semuanya tinggal kenangan. UAS pun di mulai. Gue ditanya face to face oleh dosen gue. Gue hanya bisa pasrah dan berdoa semoga apa yang gue baca semalem saat gue tidur bisa gue ingat. Ternyata doa gue tidak terkabulkan. Kenapa ya, doa gue selalu tidak di kabulkan. Padahal gue selalu datang kemasjid walaupun hanya untuk ngambil sandal. Apa boleh buat deh, gue jawab aja sekenanya, semoga aja kena hatinya tuh dosen supaya dia kasihan sama gue dan ngasih gue nilai yang bagus. Amiin
Setelah UAS kelar, sekarang gue siap-siap nih buat pulang kampung besok pagi. Rasanya berat banget ninggalin kos gue tercinta. Disini tempat gue belajar eh tempat main game lebih tepatnya selama satu semester penuh. Gue berharap kamu akan selalu setia menungguku ya kamar kos-ku tercinta. Aku hanya pergi tuk sementara, bukan tuk meninggalkanmu selamanya, aku pasti kan kembali pada dirimu, tapi kau jangan nakal, aku pasti kembali (kayak lagu deh).
Udah dulu ya, mau siap-siap dulu nih gue, daa daa. muach.
Thanks for reading & sharing Informasi dan Opini Terlengkap
.jpg "Tanda-Tanda Orang Suka Secara Diam-Diam")
PUASSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS!!!!!!!!!!!!!!!!!
BalasHapusow ea Sob, Yang Lagi SterZzzzz butuh psikolog Handal Maen Ja www.suaramotivator.co.cc
BalasHapusbro judul ma ceritanya kok contras ce judulnya kos tapi yang banyak di ceritain uas piye to????????????????????????
BalasHapusEmang di buat seperti itu. :)
HapusJangan lupa kunjungan baliknya.